Sastra dan Kita

Selasa, 18 Januari 2011

LUPUS “Drakuli Kuper”


   
”Lucu, menggemaskan, bahasanya mudah di mengerti, dan tidak bosan buat dibaca”
Mungkin itulah kata-kata yang bisa saya ungkapkan setelah membaca cerpen Lupus episode ”Drakuli Kuper”. Penggunaan bahasa gaul yang keren dan tidak neko-neko, serta disuguhi hiburan-hiburan yang membuat perut sakit, membuat para pembaca tidak akan bosan membacanya.
Hilman, sang penulis memang jago ngocol. Sudah ratusan buku yang sudah ia bikin. Ada yang bikinnya sendiri dan ada pula yang duet bareng boim. Cerita-cerita yang disuguhkan Hilman memang tiada duanya. Sejak pertama kali karyanya terbit, sudah banyak para pembaca yang terbius. Karena pada era tahun 80-an, baru sedikit karya-karya sastra populer yang keluar. Walaupun ada beberapa yang sudah terbit dan tenar, seperti novel ”Cintaku di Kampus Biru” namun Hilman memberikan sesuatu yang baru dalam karya sastra populer, dan pada akhirnya laku  dan banyak di nikmati oleh para pembaca.
Kembali ke Drakuli Kuper.
Cerpen ini berkisah tentang kehidupan Drakuli yang teramat meyedihkan. Keluarganya sedang di timpa musibah. Rumahnya yang satu-satunya berada di kuburan akan digusus oleh seseorang yang bayar oleh instansi pemerintah. Lahan kuburan tersebut akan dijadikan tempat jual beli, seperti mal-mal besar. Drakuli tidak mau rumah yang merupakan warisan dari nenek moyangnya itu di musnahkan. Dengan bantuan lulu dan lupus akhirnya semuanya bisa diselamatkan. Dengan menyatukan ide-ide gemilang dari mereka, akhrirnya Om Agus, reintenir bajigan itu beserta jajarannya kabur terbirit-birit karena di takuti oleh setan-setan yang merupakan  trik Drakuli cs untuk mengusir para penjahat itu.
Unsur-unsur intrinsiknya antara lain sebagai berikut:
Tokoh dan Penokohan:
-         Lupus : Menyebalkan namun baik hati
-         Lulu : Cerewet, tapi penuh kasih sayang
-         Boim : Item,  rambut keriting, usil
-         Gusur : gendut, doyan makan, usil
-         Drakuli : serem, metal, jarang mandi, baik hati
-         Pak Gali : Bapaknya Drakuli
-         Om Agus : penjahat, orang yang suka sama mamanya lupus
-         Mamanya Lupus : penyayang
Setting/Latar:
- Kuburan (rumah Drakuli)
- Rumah Lupus
- Sekolah
Alur: Maju
Amanat :          
-         Jangan meremehkan rakyat kecil
-         Jangan melihat orang dari luarnya saja, siapa tahu kita salah kira
-         Sayangilah orang tua meskipun terkadang menyebalkan
-         Sahabat adalah diri kita yang kedua




Tidak ada komentar:

Posting Komentar