Sastra dan Kita

Rabu, 02 Februari 2011

Lomba menulis: Catatan sahabat peterpan: ARIEL, TOPENGMU SUDAH TERBUKA



            Tapi buka dulu topengmu
            Buka dulu topengmu
            Biar kulihat warnamu
            Kan kulihat warnamu....
           

Siapa yang tidak kenal dengan lagu Peterpan yang berjudul “Topeng” tersebut? Tentu lagu tersebut sangat tidak asing lagi bagi teman-teman. Lagu yang membuming  dan fenomenal di era tahun 2002-an itu nampaknya menjadi boomerang tersendiri bagi sang vocalis.
Kasus Ariel yang selama ini tengah gencar di media massa maupun elektronik—kurang lebih satu tahun belakangan ini—sudah tidak mampu lagi menutupi topeng aslinya. Masyarakat sudah mulai buram dengan sosok Ariel. Mungkin sebagian fans-nya pun sudah berpaling dan berpindah ke sosok Ariel yang lain.
Topeng Ariel yang ganteng dan berwajah segar itu kini sudah layu di mata orang. Meskipun dia selalu membantah bahwa apa yang ada di dalam video tersebut bukanlah dirinya. Sudahlah Riel, Jangan terlalu memaksakan untuk menutupi semua perbuatanmu itu. Allah maha tahu dan maha melihat.
Saya turut prihatin dengan kejadian ini. Apalagi bagi para remaja, termasuk saya sendiri. Akibat beredarnya video itu di internet, tidak sedikit para remaja terkena dampaknya. Awalnya mungkin mereka tidak tahu. Berangkat dari media, tentu saja orang-orang pun penasaran. Apalagi sosok itu adalah seorang figur yang terkenal. Unggahan video di internet pun semakin tidak terbendung lagi. Dari anak-anak kecil, remaja, orang tua, hingga para pejabat negeri ini. Sungguh sangat memprihatinkan.
Ada apa denganmu Riel? Apakah engkau sudah terlalu bangga dengan ketampananmu itu? Sehingga semua wanita yang tergiur padamu itu, engkau campakkan. Kasian mereka Riel…! Tapi mungkin semua itu juga bukan sepenuhnya salahmu, mungkin para wanita/fans mu itu juga yang genit dan ingin dijamah olehmu. Godaanmu memang begitu berat, semakin engkau naik daun maka semakin besar pula angin yang menerpamu.
 Sikapmu itu bagi saya sudah berada di atas normal. Saya tidak tahu apakah engkau melakukannya secara sadar atau tidak. Tapi, sekilas saya melihat video itu (dengan terpaksa), nampaknya engkau sadar dengan apa yang engkau lakukan dengan Luna Maya dan Cut Tari dalam video itu.
Ariel? Karena ulahmu itu, tidak sedikit orang-orang yang terkena getahmu. Dari keluargamu, teman-teman seperjuangmu di Peterpan, hingga masyarakat di kota kelahiranmu yang kini tengah menjadi kota mati karena ulahmu. Dan apakah engkau tahu? Kini engkau sudah diklaim sebagai bintang porno di negeri ini, bukan lagi sebagai Bintang di Surga. Sangat TRAGIS.
            Saya pernah membaca sekilas berita di internet, bahwa aktor panas Jepang pun, Miyabi, katanya tertarik untuk bermain hot denganmu. Ya Tuhan, semua ini bukan hanya akan berdampak pada Ariel saja nantinya, tapi bangsa ini pun akan terkena imbasnya jika hal ini benar-benar terjadi. Negara yang bermayoritas muslim ini tentu saja tidak mau jika ada warganya yang dicap sebagai bintang bokep, apalagi menyebar ke luar negeri. Mengerikan.
 Memang sungguh berat untuk mengembalikan kembali citra topengmu itu kawan. Semoga di kemudian hari engkau sadar dengan apa yang sudah engkau lakukan ini. Segeralah engkau menghapus jejakmu yang kotor itu dengan segera bertaubat kepada Allah. Pintu taubat-Nya masih selalu terbuka untukmu wahai sahabat. Jangan menunda selagi engkau masih bisa.
Biarkan semua ini menjadi masa lalu yang tertinggal buatmu nanti, buat para sahabatmu, buat bangsa ini. Aku dan bintang, masih menunggumu disini. Masih menunggu karya-karyamu yang luar biasa.
Segeralah buka topengmu yang baru kawan!

                                                                                               
31 Januari 2011







Biodata Penulis:

Nama lengkap Encep Abdullah. Lahir di Serang, 20 September 1990. Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Diksatrasia) UNTIRTA, Serang-Banten.
Alamat rumah, Jl. Ciptayasa Pontang, Kp. Burak, Ds. Singarajan, Rt. 04/02, Kec.
Pontang, Kab. Serang, Banten.
No. Kontak:  087771480255
FB : Aray Pujangga










 

1 komentar:

  1. Good the Job ma'bro.. Biarkanlah R_Besar terdiam Dan membisu..

    BalasHapus